4 Faktor Utama yang Mengurangi Produktivitas Kerja di Lingkup Proyek atau Site
Kemungkinan cukup banyak dari kita pernah mendengar istilah peribahasa “Waktu adalah uang”, bukan ? Frasa itu meskipun kedengar singkat, tetapi rupanya memang berlaku lho terutamanya pada tempat kerja. Saat yang raib atau menyusutnya keproduktifan pada tempat kerja bisa diakumulasikan ke ongkos aktual untuk bisnis Anda.
Karena itu, langkah pertama yang bisa dilakukan perusahaan dengan mengidentifikasi pemborosan waktu terbesar para pekerja dan ambil langkah untuk melakukan perbaikan.
Pada artikel kesempatan ini, kami akan mengulas 4 aspek terpenting pemicu pemborosan waktu kerja khususnya di lingkup industri, dan panduan untuk membuat pekerjaan kembali produktif:
Alat Teknik lengkap
1. Perencanaan
Umumnya seorang kru kontraktor menghabiskan 65 persen waktunya untuk lakukan pekerjaan pemasangan, dan 35 persen yang lain dihabiskan untuk tugas-tugas seperti melakukan perjalanan melewati tempat, membersihkan, menyiapkan, memperoleh ijin, dan mengecek gagasan.
Dari contoh itu, ada langkah untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan karyawan untuk aktivitas penempatan tersebut, yaitu rencana yang matang. Lewat rencana yang matang, karyawan dan perusahaan bisa mengurangi potensi masalah seperti penundaan konstruksi, dan ongkos tidak terduga yang lain.
Memetakan pekerjaan dengan detil sebagai hal yang direkomendasikan untuk tingkatkan produktivitas pekerjaan. Ini sebagai salah satu langkah mitigasi terkait aktivitas yang lain hingga memotong waktu pekerjaan. Contoh dari rutinitas yang lain itu mencakup pemeriksaan kembali rencana, membuat ulang pekerjaan untuk melakukan dengan benar untuk kedua kalinya, dan cari alat yang tepat. Gagasan yang mendalam merinci bagaimana pekerjaan akan dituntaskan, memutuskan agenda dengan tenggat waktu, dan analisa ongkos. Disamping itu, lingkup rencana ini mencakup usaha untuk memperoleh persyaratan izin untuk pekerjaan itu, dan pastikan jika izin itu sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rencana awal yang baik menjelaskan bagaimana potensi cuaca buruk bisa berpengaruh dalam proses pekerjaan, dan langkah-langkah mitigasinya. Terkait ketersediaan perlengkapan pendukung, pekerja dapat memastikan perlengkapan dan peralatan proyek lewat perencanaan, yang bisa mencakup penelusuran, pembelanjaan, delivery time, dan perbandingan harga. Ini bisa disingkat untuk tingkatkan efisiensi pekerjaan dan efisiensi waktu lewat pembelanjaan B2B E-Commerce.
Pada akhirnya, gagasan project itu ditujukan supaya seluruh orang yang turut serta dalam project tetap sesuai tugasnya. Karena itu, yakinkan rencana ini sudah disepakati ke seluruh pihak terkait jauh saat sebelum step implementasi pekerjaan. Ini akan merampingkan proses-proses nantinya dan membantu proyek berjalan secara efektif.
2. Pencarian Peralatan dan Perlengkapan Kerja
Keproduktifan di lokasi kerja dapat dinaikkan lewat management persiapan alat. Bukti-bukti di atas lapangan memperlihatkan jika karyawan habiskan waktu untuk cari alat atau bahan yang tepat, meninggalkan tempat kerja untuk cari bahan itu dan mempelajari langkah menggunakan alat itu, sehingga ini berpengaruh di saat kerja yang kurang efektif. Untuk membantu meningkatkan efisiensi waktu terkait ini, awalnya karyawan perlu mempelajari dan memperoleh training terkait perlengkapan dan peralatan kerja yang bakal digunakan dan memahami proses pemakaiannya.
Sebagai langkah pertama untuk ketersediaan perlengkapan kerja, Anda bisa mengaplikasikan beberapa panduan berikut ini:
Mengoptimalkan investasi perlengkapan kerja dengan mencari alat dan bahan yang dipakai. Ini mencakup pemeriksanaan keluar masuknya barang dari site project.
Perintahkan karyawan Anda berkaitan pertanggungjawaban perlengkapan yang dipakai. Jika perlengkapan telah habis dipakai atau rusak, karena itu jalan keluarnya ialah Anda bisa meletakkan vending machine yang berisi alat dan bahan terkait, lengkap dengan tag RFID yang bisa diawasi. Ini mempermudah pengambilan perlengkapan pengganti langsung di lokasi site.
Sesuaikan sarana penyimpanan perlengkapan teknik yang dipakai, seperti menggunakan papan jadwal untuk mengawasi pemakaian alat per pekerja, lembar teknis, dan buku petunjuk / perintah mengenai langkah memakai alat itu. Untuk mempermudah pembagian perlengkapan ke sejumlah titik site, pakai tools storage dalam pengangkutan dan proses bedah muat dari kendaraan project.
3. Menunggu untuk Bekerja
Pegawai yang menunggu perintah mengenai apa yang perlu dilaksanakan, atau sedang menunggu pengiriman perlengkapan dan material seperti bensin untuk menghidupkan generator, atau akses ke tempat terkunci, tentu saja bisa memengaruhi keproduktifan waktu kerja mereka. Ini mengakibatkan biaya dan waktu terbuang, yang meliputi upah per jam dikurangi waktu henti.
Untuk meminimalkan ini, manager project atau supervisor harus memberi instruksi yang pasti ke anggota kru mengenai apa yang perlu mereka kerjakan saat terjadi perlambatan kerja. Tetapi jika pekerja memang tidak sedang dibutuhkan untuk bekerja dalam batas saat yang ditentukan, beri arah untuk istirahat hingga karyawan nanti akan kembali bekerja semaksimal mungkin.
Beberapa hal yang bisa dilaksanakan oleh manajer site atau supervisor mencakup:
Lakukan tatap muka pagi dengan pekerja untuk mengonfirmasi siapa yang lakukan apa hari itu dan bagaimana mereka akan menyelesaikannya.
Siapkan info contact. Daftar nomor telephone PIC untuk di tiap posisi site dan penanggungjawabnya.
Mengatur posisi kerja sebagai persiapan untuk pekerjaan pada hari berikutnya.
Melacak performa pekerjaan. Dengan lakukan hitung waktu, Anda dapat mudah merefleksikan performa pekerjaan Anda. Dengan ini, otomatis Anda akan mendapati langkah baru dalam pekerjaan untuk tingkatkan efektivitas hingga meminimalisir waktu henti.
4. Keselamatan Kerja
Gunakan pendekatan pro aktif pada keselamatan diri sendiri dan pekerja yang lain. Ini akan membuat karyawan tetap nyaman, dan mengurangi saat yang dihabiskan untuk pemulihan jika terjadi kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja sebagai langkah nomor satu untuk mengurangi ongkos ganti rugi karyawan Anda, baik secara langsung (premi asuransi) atau otomatis (biaya perekrutan, training ulang, lembur, biaya santunan keluarga, dan hilangnya produktivitas).
Berikut cara-cara untuk membantu menghindari kecelakaan di posisi kerja:
Adakan tatap muka / briefing keselamatan wajib setiap hari.
Diskusikan tiap perubahan atau pekerjaan yang lain dalam satu posisi kerja, dan mesin apa saja yang bakal dipakai di sekitar tempat itu.
Beri papan untuk slogan atau reminder lainnya mengenai penanganan keselamatan pekerja, khususnya di tempat yang dekat dengan operasional mesin dan lingkungan beresiko yang lain (tempat di ketinggian, tempat minim cahaya, tempat lalu lintas kendaraan proyek, dan yang lain).
Mengharuskan seluruh orang di posisi untuk mengenakan peralatan keselamatan kerja yang pas dan sesuai, seperti safety helmet, safety goggles, safety boots, dan workwear yang lain. Disamping itu, yakinkan juga semua pekerja mengambil istirahat dengan teratur untuk kurangi peluang kecelakaan kerja karena kelelahan.
Merapikan area kerja bisa meningkatkan ruang gerak hingga pekerja dapat mudah memantau keadaan di sekitar. Tempat kerja yang tidak dijaga kebersihan atau kerapihan penempatan peralatan kerja, bisa mengakibatkan kecelakaan karena tersandung, sampai terpeleset.