Alat Pendeteksi Keberadaan Gas
Gas adalah wujud dari 4 bentuk dasar materi (padat, cairan, dan plasma). Gas murni tersusun dari atom misalkan gas mulia seperti neon, molekul komponen yang tersusun dari 1 jenis atom atau molekul senyawa yang tersusun dari beragam jenis atom misalkan karbon dioksida, oksigen. Kombinasi gas memiliki kandungan bermacam gas murni seperti udara dan salah satunya tipe gas yang biasa dikenali dengan kukus.
Dalam beberapa musibah terkait industri yang terjadi, bocor gas sebagai salah satunya pemicu kerugian paling kronis karena karakternya yang beresiko untuk keselamatan manusia. Minimnya peringatan awal dari sisi kesiapan dan alat mempunyai potensi membuat beberapa hal fatal terjadi. Karena itu sebuah gas detector penting sebagai sisi dari mekanisme keamanan.
Gas detector sebagai satu alat yang umumnya untuk mengetahui keberadaan gas. Biasanya, alat ini ada pada lokasi yang riskan terjadi bocor gas, misalkan di pabrik, posisi pertambangan, dan kilang minyak.
Dalam pemakaiannya, gas detector bisa berperan lewat dua langkah. Pertama, pasang gas detector hingga tersambung dengan kontrol sistem. Hingga mesin atau alat tertentu langsung stop berfungsi secara otomatis sesaat sesudah gas detector mengetahui terjadinya bocor gas. Kedua, gas detector bisa memberinya pertanda peringatan berbentuk bunyi sirene atau lampu yang berpijar di saat bocor gas terjadi hingga orang yang ada pada tempat itu memperoleh peringatan untuk segera selamatkan diri.
Gas detector penting karena banyak gas kimia beracun yang kemungkinan menyatu dengan udara dan mencelakakan keselamatan manusia, ditambah di lokasi yang terpampang beberapa bahan kimia. Gas detector umumnya bisa untuk mengetahui sekurang-kurangnya tiga hal yakni, gas yang gampang menyulut api, gas beracun, dan penipisan oksigen.
Contoh gas – gas yang ada dalam udara yang umumnya di ukur :
- Hidrokarbon
- Karbon monoksida (CO)
- Karbon dioksda (C02)
- Hidrogen Sulfida (H2S)
- Oksigen (02)