Bahaya Kebakaran di Lokasi Kerja
Bahaya kebakaran dapat terjadi dimana saja, tanpa kita ketahui, bahkan api yang muncul, dapat langsung membesar secara tiba-tiba dan menjadi tak terkendali. Kebakaran di lokasi kerja, atau gedung merupakan resiko yang harus diminimalisasi, karena efeknya sangat besar bagi perusahaan. Walau gedung atau pabrik yang merupakan aset perusahaan telah dilindungi asuransi, namun ada baiknya langkah mencegah bahaya kebakaran harus dipikirkan dan dilakukan.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah managemen keselamatan kebakaran yang tepat, sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran di pabrik, gedung, ataupun tempat kerja.
1. Identifikasi Bahaya Kebakaran
Identifikasi bahaya kebakaran di lokasi kerja merupakan langkah pertama yang harus dilakukan, terhadap potensi kebakaran yang mungkin timbul, dari mengidentifikasi sumber api yang mungkin berasal, hingga bahan-bahan apa yang yang mudah terbakar. Selain itu sumber listrik di lokasi kerja juga bisa menjadi sumber kebakaran. Bahan-bahan mudah terbakar yang berada di tempat kerja juga harus di identifikasi, serta bagaimana aliran udara di sana, karena api membutuhkan oksigen, dari situ kita akan mendapatkan gambaran bagaimana penyebaran api yang mungkin timbul.
2. Identifikasi Orang yang Beresiko Terkena Kebakaran
Bukan saja, tempat kerja, bahan dan peralatan yang harus diidentifikasi, perusahaan juga harus mengidentifikasi orang-orang yang mungkin beresiko terkena dampak jika terjadi kebakaran, selain karyawan, kita juga harus mengidentifikasikan konsumen, tamu, maupun rekanan yang mungkin terdampak.
3. Evaluasi dan Pengurangan Resiko
Pada tahap ini, proses penilaian terhadap resiko kebakaran sudah dilakukan, tahap selanjutnya adalah bagaimana mengevaluasi bagaimana kemungkinan titik api awal muncul. Kemungkinan ini bisa dilakukan hanya dengan melakukan proses identifikasi sebelumnya. Pada tahap ini, bila diperlukan dilakukan uji coba dengan menyalakan api pada tempat terduga dan melihat bagaimana saat kondisi tersebut terjadi dan mengetahui pola penyebaran ke bagian lain.
4. Dokumentasi, Rencanakan, Lakukan Pelatihan
Pada tahap ini, semua managemen keselamatan kebakaran di tempat kerja harus didokumentasikan sehingga proses yang dijalankan untuk mencegah kebakaran di tempat kerja dapat terdata dengan baik. Untuk melakukan hal ini, harus ada karyawan khusus yang memang mengetahui tentang standar keamanan dan keselamatan, staf ini pula yang nanti bertugas untuk mengawal semua proses pencegahan kebakaran di lokasi kerja.
5. Penilaian Resiko secara Teratur
Penilaian resiko keselamatan kebakaran harus dilakukan secara teratur, dengan begitu kondisi keselamatan kebakaran ini dapat terkontrol dengan baik, sehingga bila terjadi perubahan terhadap peningkatan resiko terjadi kebakaran, maka dapat langsung segera diketahui.
Demikianlah tentang bahaya kebakaran di lokasi kerja, dimana selain peralatan pemadam api, karyawan pun diperlengkapi dengan perlengkapan keselamatan kerja, seperti safety shoes untuk pekerja, yang khusus mungkin di lokasi yang merupakan sumber api, diperlengkapi dengan safety shoes tahan api.
Leave a Reply