Bersihkan Tangan Saja Tidak Cukup? Ini Metode Pengeringan Tangan Agar Bebas Virus
Telah dijumpai dan dipraktikkan secara umum jika membersihkan tangan benar-benar membantu menahan penyebaran virus dan bakteri pemicu COVID-19. Tapi tahukah Anda jika metode mengeringkan tangan itu sama pentingnya dengan metode cuci tangan tersebut, terutamanya jika dilakukan dengan benar.
Kenapa metode mengeringkan tangan penting juga? Di saat Anda mengeringkan tangan sesudah mencuci tangan, automatis tingkat kelembapan pada tangan akan turun secara drastis. Ini tentu saja meningkatkan kehigienisan tangan, karena tangan yang basah bisa mentransfer mikroorganisme bisa lebih cepat dibanding tangan yang kering.
Saat Anda mulai keringkan tangan, Anda pun harus hilangkan bakteri yang bertahan dari proses pencucian. Menurut sebuah riset dari Journal of Food Protection, gesekan yang diakibatkan selama pengeringan tangan secara fisik, seperti mengelap tangan dengan tisu, handuk kering, handuk basah, pakaian, dan yang lain masih bisa menyebar mikroorganisme yang ada pada sisa-sisa air. Riset ini mencuplik sebuah riset yang lain yang mengatakan jika membersihkan tangan memberi efektifitas seputar 85% dalam hilangkan mikroorganisme dari kulit, sementara sistem pengeringan tangan hilangkan 15% bekasnya.
Alat Teknik lengkap
Daftar Isi
Karena itu, untuk capai kebersihan yang baik maka yakinkan metode pengeringan yang dipakai betul-betul membuat tangan kering. Riset yang diambil dalam Journal of Infection Prevention mengatakan jika tingkat kelembapan / tersisa air yang masih ada pada tangan Anda sesudah mencuci tangan ialah salah satu factor yang pengaruhi jumlah mikroorganisme yang menyebar saat sentuh benda lain terhitung permukaan muka.
Jenis-Jenis Metode Pengeringan Tangan
Berdasar Journal of Applied Microbiology, ada tiga metode pengeringan tangan yang biasanya dipakai pada toilet komersil:
Pengering udara konvensional (hand dryer): hilangkan air lewat sistem evaporasi. Sistem pengeringan ini kurangi risiko penebaran sisa-sisa bakteri yang melekat pada tangan hasil cuci tangan, karena tidak menempelkan kulit ke atas media yang lain.
Pengering udara tekanan tinggi (high speed hand dryer): memakai style tekanan angin dari udara berkecepatan tinggi untuk menebarkan air. Sistem ini lebih banyak disukai karena menawarkan kecepatan dan efektivitas waktu dalam keringkan tangan. Tetapi mempunyai potensi menebar endapan air ke udara seputar, dan akan beresiko jika endapan air tersebut memiliki kandungan bakteri aktif
Tisu kering (toilet paper): hilangkan air dengan sistem penyerapan. Sistem pengeringan dengan tisu kering tidak menyebarkan sisa endapan air ke udara, tetapi menyerap sisa air ke tisu tersebut.
Panduan untuk Keringkan Tangan
Hand Dryer
Untuk pastikan tangan Anda bebas dari sisa bakteri / virus yang melekat pada residu air, karena itu hal paling penting yang perlu dilakukan dengan mengeringkannya cukup lama sampai tangan betul-betul kering. Secara ringkas, ini biasanya lebih susah dilakukan karena kebiasaan kita yang serba cepat. Bila Anda menggunakan hand dryer konvensional atau pengering dengan daya watt rendah, ini akan memerlukan waktu lebih lama dibanding memakai tisu kertas atau pengering tangan jet kecepatan tinggi. Menurut riset yang diedarkan oleh European Tissue Symposium, pengering udara hangat konvensional memerlukan sampai 47 detik untuk capai 90% tingkat kekeringan, sementara tisu kertas dan pengering jet kecepatan tinggi cuman memakan waktu seputar 10 detik.
Saat memakai hand dryer, yakinkan untuk jaga tangan Anda supaya tidak bergerak. Ini bermakna tidak boleh menggosok permukaan tangan secara bersama untuk percepat proses pengeringan. Karena menurut riset yang diterbitkan dalam Pengendalian Infeksi dan Pandemiologi Rumah Sakit dan Laporan Ilmiah, beberapa periset berteori jika ini dengan menggosokannya tangan saat dikeringkan dengan hand dryer karena itu mempunyai potensi untuk menarik bakteri dari tersisa endapan air dalam pori-pori permukaan kulit.
Tisu Kering
Sistem pengeringan tangan dengan tisu kering merupakan hal paling umum khususnya di Indonesia. Sebanding 180 derajat dengan sistem pengeringan hand dryer, keringkan tangan dengan tisu kering justru mengharuskan kita untuk menggosok tangan sampai kering pada permukaan tisu. Gesekan ini secara fisik bisa hilangkan mikroorganisme dan mentransfernya ke kertas tisu yang dipakai karena karakter tisu yang paling meresap air.
Menurut Journal of Food Protection, riset ini memperlihatkan jika tisu kertas kasar yang dibuat dari serat selulosa, lebih efisien dalam hilangkan mikroorganisme dibanding tisu muka yang lebih halus. Ini karena elemen serat tisu kertas memiliki bahan serat selulosa dapat lebih banyak menyerap air. Sesudah menggosokannya tangan pada tisu, yakinkan tangan betul-betul kering lalu buanglah tisu itu ke tempat sampah yang sudah disiapkan.
Berapakah helai tisu kertas yang diperlukan untuk keringkan tangan? Dari perspektif menghilangkan mikroorganisme, sebuah riset yang diterbitkan dalam Laporan Ilmiah mendapati jika memakai satu helai tisu sama bagusnya dengan memakai dua helai, tetapi dengan persyaratan tangan harus betul-betul kering. Jika sudah cukup satu helai saja, karena itu ini pasti bisa tingkatkan efektivitas pemakaian kertas yang berbuntut pada penghematan ongkos.
Tidak boleh Kerjakan Hal Ini dalam Mengeringkan Tangan
Satu perihal yang perlu dihindari sebisa mungkin ialah mengeringkan tangan Anda pada baju Anda. Menurut salah satunya studi laporan ilmiah, mengeringkan tangan di baju kurang efisien dalam hilangkan bakteri atau virus dibanding sistem yang lain dijelaskan di atas. Ini dapat mengusik keseluruhnya faedah proses dari pencucian tangan, karena permukaan baju yang telah terkena udara luar jadi kotor / tidak steril. Study itu menulis jika bakteri bisa bertahan hidup di baju sepanjang seputar 4 sampai 24 jam. Dari riset itu diketemukan jika salah satunya peserta dalam study memperoleh info jika jumlah bakteri pada tangannya betul-betul meningkat sesudah mengeringkan tangan di baju, naik enam kali lipat. Karena itu, jangan sampai mengeringkan tangan di baju yang dikenakan karena kita tidak paham apakah baju ini telah terpapar virus.