Ketahui dan Jauhi “Team Error” Saat Bekerja

Peristiwa itu disebutkan kekeliruan team (team error), terjadi saat satu ataupun lebih anggota team kerja biarkan anggota dalam group untuk melakukan perbuatan error -bisa muncul karena kekeliruan pemahaman atas kekuatan karyawan lain atau karena minimnya responsibilitas dalam group.
Pemicu Team Error
Daftar Isi
Team error bisa disebabkan oleh beberapa keadaan sosial berikut ini:
1. Halo effect.
Kepercayaan buta akan kapabilitas seorang karena pengalaman atau pengajarannya. Ini menyebabkan antara anggota barisan turunkan kewaspadaannya pada kekeliruan yang bisa disebabkan oleh pribadi yang kompeten; tidak mengecek perlakuan seseorang yang kapabel
2. Pilot-Co-pilot.
Keengganan karyawan junior (co-pilot) untuk melawan opini, keputusan atau perlakuan karyawan senior (pilot) karena tempatnya dalam susunan perusahaan organisasi. Bawahan memperlihatkan sopan santun terlalu berlebih saat berhubungan dengan manager senior, tanpa sadar terima pengucapan bos tanpa berpikiran krisis atau berlainan opini pada perlakuan dan ketetapannya.
3. Free riding (menumpang/mengikuti saja).
Kecondongan untuk “menumpang” (ikutan saja) tanpa dengan aktif menilai tujuan dan perlakuan karyawan yang lakukan tugas atau mengambil ide. Orang yang lain mengambil ide untuk lakukan tugas, sementara sang penumpang cuman ambil peranan pasif.
4. Group think (berpikir kelompok).
Kesatuan, kesetiaan, kesepakatan dan loyalitas ialah hal yang bagus bila berada di dalam barisan kerja. Tetapi, kadang, beberapa hal itu dapat turunkan kualitas keputusan team. Misalnya, ada keenganan untuk share info yang lain untuk jaga keserasian team. Keadaan itu dapat diperburuk bila ada anggota grup yang menguasai dan memberinya dampak yang kuat dalam sudut pandang grup (pilot/co-pilot atau efek halo). Mengakibatkan, info yang perlu bisa saja tidak terbagi ke anggota kelompok.
5. Diffusion of responsibility.
Difusi tanggung-jawab bisa saja beresiko dalam ambil keputusan dan perpecahan permasalahan kelompok. Bila dua ataupun lebih karyawan setuju akan suatu hal yang dipandang langkah yang terbaik saat lakukan suatu hal, karena itu mereka semakin lebih simpel ambil risiko dan meremehkan proses atau peraturan yang ada. Peristiwa ini dapat disebutkan mentalitas gembala (herd mentality).
Beberapa contoh peristiwa dengan skenario di atas, bisa secara mudah diketemukan pada kasus nyata di atas lapangan.
Ketahui dan ketahui rintangan atas fenomena-fenomena itu, dan lawanlah dengan beberapa teknik kerja team yang bagus supaya lakukan beberapa manfaat capai arah kerja yang selamat -insya Allah akan diulas setelah itu.