Mencegah Bahaya Terpeleset, Tergelincir, dan Terjatuh

Terpeleset, tersandung, dan terjatuh mengakibatkan lebih dari 300.000 pekerja mengalami cedera setiap tahunnya atau rata-rata satu pekerja mengalami cedera setiap dua menitnya.─ Occupational Safety and Health Administration (OSHA) dan National Safety Council (NSC). Terpeleset (slip), tersandung (trip), dan terjatuh (fall) mungkin terlihat bukan masalah besar, namun ketiganya menyumbang insiden yang cukup banyak dan fatal di tempat kerja. Di Amerika Serikat, kecelakaan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh menyumbang 15% kematian tidak disengaja, menempati urutan kedua setelah kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Dampak yang ditimbulkan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh tidak pernah sederhana. Tidak hanya mengakibatkan luka ringan, cedera serius/ fatal hingga kematian bagi pekerja, namun juga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi perusahaan. Maka sangat penting bagi manajemen dan pekerja untuk memahami bagaimana terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat terjadi serta bagaimana cara menghilangkan atau meminimalkan bahaya tersebut di tempat kerja.
Terpeleset
Terpeleset terjadi karena kurangnya gesekan atau traksi antara alas kaki yang pekerja gunakan dan permukaan lantai. Penyebab umum terpeleset, di antaranya:
- Tumpahan di lantai kerja
- Permukaan lantai yang basah atau berminyak
- Bahan-bahan kering yang jika tercecer dapat menyebabkan lantai kerja menjadi licin, seperti debu, tepung, pasir, serbuk kayu, dan sebagainya.
- Alas kaki licin
- Bahaya yang terbentuk akibat cuaca, seperti genangan air, salju, dll.
Tergelincir
Tergelincir terjadi ketika kaki memijak permukaan yang licin dan pada saat bersamaan tubuh tetap bergerak, sehingga mengakibatkan pekerja kehilangan keseimbangan. Penyebab umum tergelincir, di antaranya:
- Material yang melintang di area lantai kerja, seperti kabel, selang, kawat, atau benda lain.
- Pencahayaan yang buruk.
- Permukaan lantai kerja tidak rata, misalnya adanya karpet, perbedaan atau pergantian ketinggian permukaan lantai.
- Tangga yang rusak atau ketinggian anak tangga yang tidak sama.
- Permukaan lantai yang licin terkena cairan.
Terjatuh
Terjatuh dapat terjadi di level yang sama atau terjatuh ke level yang lebih rendah. Terjatuh terjadi ketika pekerja kehilangan keseimbangan akibat terpeleset atau tersandung.
Siapa yang bertanggung jawab melakukan pencegahan bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh?
Manajemen memiliki tanggung jawab penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Upaya manajemen dalam melindungi pekerja salah satunya adalah dengan mengembangkan program pencegahan bahaya yang ada di tempat kerja. Manajemen dapat mengembangkan langkah-langkah pencegahan melalui pelaksanaan tata graha yang baik, memasang rambu-rambu K3, hingga pelatihan untuk pekerja.
Namun perlu Anda ketahui, dalam pencegahan bahaya ini, manajemen tidak dapat memaksa pekerjanya untuk tetap fokus dan konsentrasi selama bekerja, tetapi manajemen dapat membantu para pekerja untuk memahami bagaimana perilaku atau kondisi mereka bisa mempengaruhi keselamatan mereka sendiri. Dalam hal ini, pekerja juga memiliki tanggung jawab yang sama seperti manajemen. Pekerja bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri. Manajemen dapat membantu menumbuhkan tanggung jawab pekerja dengan mengubah kebiasaan, menumbuhkan kesadaran dan memberikan pelatihan.
Dalam hal untuk mencegah terjadinya bahaya Terpeleset, Tersandung dan Terjatuh. Dr.OSHA memproduksi Safety Shoe yang telah bersertifikat internasional dalam mengurangi hal tersebut, dengan Outsole yang terpercaya dan juga dapat mencengkram lantai dalam kondisi licin. Dengan diperlengkapinya pekerja dengan Sepatu Keamanan yang Aman dan Nyaman, menjadikan pekerja bekerja dengan tenang dan lebih produktif.