Pemakaian Bilik Desinfeksi Apakah Efektif Membunuh Virus Covid 19?
Cara untuk mengatasi Covid-19 semakin bermacam. Selain mengaplikasikan kebiasaan mencuci tangan 20 detik dan menggencarkan saran untuk jaga jarak, beberapa gedung perkantoran di beberapa kota besar yang mengharuskan karyawannya tetap bekerja saat pandemi menempatkan bilik desinfeksi (disinfection chamber) yang di-claim bisa “membunuh virus corona”.
Kemampuan Virus
Bila ingin menang saat berperang, karena itu kita harus ketahui dahulu apakah itu musuh kita. Hingga kita dapat mempelajari apa saja yang menjadi kekurangannya. Nah apa bilik desinfeksi sebagai langkah yang pas sebagai salah satunya pengendalian bahaya COVID-19 sekarang ini? Sebelum bisa jawab pertanyaan itu, silahkan kita saksikan kembali susunan dari virus SARS-CoV.
Riset yang dilaksanakan Kampf dkk (2020) menjelaskan jika virus ini bisa bertahan pada permukaan benda mati seperti logam, kaca dan plastic sampai 9 hari. Tapi virus itu bisa di nonaktifkan secara efektif dengan Proses disenfeksi pada permukaan benda dengan 62-71% etanol, 0,5% hydrogen peroksida atau 0,1% natrium hipoklorit di dalam 1 (satu) menit. Penghancuran virus SARS-CoV bisa dilakukan melalui proses fisik atau kimiawi dengan merusak protein atau membran lipidnya. Virus yang belum masuk di badan manusia bisa dihancurkan dengan sistem desinfeksi.
Apakah itu disenfeksi?
Desinfeksi ialah sistem yang dipakai untuk membunuh semua mikroorganisme, terkecuali spora bakteri, pada permukaan benda dengan memaparkan desinfektan pada benda itu. Dalam penanganan COVID-19 desinfeksi penting untuk dilakukan karena karakter dari virus SARS-COV2 yang paling mudah menular dan bisa melekat pada berbagai permukaan benda selama waktu periode tertentu.
Proses desinfeksi harus dilakukan secara tepat hingga proses itu efisien dalam membunuh virus dan yang tidak kalah penting ialah tidak menimbulkan imbas negatif lanjutan pada kesehatan, baik kesehatan manusia atau lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyeleksian desinfektan yang pas dan teknik desinfeksi yang betul. Berikut dasar untuk Desinfeksi dan Sterilisasi dari CDC. Artikel CDC
Untuk pemilihan bahan kimia desinfektan, banyak hal yang penting dipertimbangkan (3,4,5 ) :
- Tentukan bahan kimia yang pas, yang bisa dibuktikan secara efektif bisa membunuh virus korona.
- Lakukan riset resiko (risk assessment) penggunaan desinfektan kimia dengan mempelajari lembar data keselamatan (LDK) atau
- Safety Data Sheet (SDS) berbahan kimia itu untuk pastikan karakter kimia dan fisik desinfektan, dan pahami karakter bahaya dan usaha pengaturan resikonya termasuk pemakaian alat perlindungan diri (APD).
- Pakai fokus yang tepat, sesuai info yang tertera dalam paket bahan kimia atau tutorial lain seperti dari Kemenkes.
- Kerjakan secara teknik yang pas dan memperhatikan waktu kontak (contact time) di antara desinfektan dan virus. Waktu kontak ialah waktu kontak di antara desinfektan dan virus agar bisa merusak virus. Untuk desinfeksi corona virus, waktu contact ialah 1 menit (2).
Adapun teknik desinfeksi dengan memakai bilik desinfeksi, tidak ada hasil riset yang mengatakan efektifitas sistem itu dalam membunuh virus, khususnya SARS-COV2.
Jika pemakaian bedeng desinfektan tidak seutuhnya bisa mencapai area tubuh seluruhnya. Atau dalam pengertian jika karena ada pori-pori pada baju yang kita pakai, kandungan disenfeksi tidak bisa mencapai kehadiran virus yang kemungkinan ada diarea sisi dalam.
Ditambah lagi, saat disenfeksi yang dilaksanakan beberapa komplek perumahaan. Seumpama kita memakai kendaraan motor roda dua masuk tempat itu karena itu dipintu gerbang disemprotkan oleh cairan disenfeksi yang telah ditata demikian rupa. Dengan tujuan, jika virus yang berada di area baju kita mati. Tetapi sayang, hal tersebut tidak dilakukan di bagian dalam kendaraan roda empat (mobil). Ya bisa disaksikan, tetap yang disemprotkan ialah sisi luar dari mobil itu. Opini yang tersebar ialah karena pemakaian kendaraan roda dua ada potensi terpapar saat dijalan hingga fokus dilakukan penyemprotan ke mereka. Tetapi, kita tidak bisa seutuhnya pastikan jika pemakai beroda 4 tidak terpapar oleh virus itu. Sehingga kefektifan dalam pemakaian disenfeksi disejumlah pintu gerbang masuk komplek perumahan perlu dilihat kembali.
Penyemprotan desinfektan langsung ke badan bisa memunculkan bahaya pada kesehatan, seperti iritasi mata dan aliran pernapasan, asthma, sensitisasi, bahkan juga imbas kesehatan yang lain memiliki sifat akut atau periode panjang.
Ini sesungguhnya yang penting dilihat yang dilaksanakan oleh beberapa komplek perumahan atau tempat kerja yang memakai bilik disenfektan. Terutamanya waktu kontak yang cepat (20 detik, dari bermacam edaran bilik desinfektan yang berada di pasaran) tidak sanggup membunuh virus SARS-COV2. Penyemprotan desinfektan langsung ke tubuh bisa memunculkan bahaya pada kesehatan, seperti iritasi mata dan aliran pernapasan, asthma, sensitisasi, bahkan juga imbas kesehatan yang lain memiliki sifat akut atau periode panjang.
Dengan demikian bisa diambil kesimpulan jika bilik desinfeksi bukan sistem penangkalan penyebaran COVID-19 yang efisien (1). Karena itu, praktek penyemprotan ke manusia menggunakan bahan desinfektan ini perlu segera disetop, untuk mencegah berlangsungnya imbas kesehatan kelanjutan ke manusia.
Usaha penangkalan penyebaran COVID-19, baik pada tempat kerja atau di luar tempat kerja seperti instruksi dari Pemerintahan dan organisasi kesehatan dunia dengan (4,5,6,7) :
- Kerap membersihkan tangan dengan sabun dan air mengucur sepanjang 20 detik, atau memakai hand-sanitizers yang beralkohol >70%
- Tidak sentuh mata, hitung dan mulut
- Jaga jarak ( social distancing ) dengan orang lain, minimal 1 meter
- Di saat bersin atau batuk, tutup mulut dan hidung dengan lengan atas atau tisu – segera buang tisu dan bersihkan tangan;
- Jauhi kontak dengan orang yang demam dan batuk;
- Bila Anda demam, batuk dan susah bernapas selekasnya ke dokter
- Istirahat di dalam rumah jika merasa sakit
- Membersihkan permukaan (seperti meja dan lantai) dan beberapa benda (pegangan pintu, tombol lift dan telepon) dengan memakai cairan desinfektan yang pas