Pemakaian Gerinda yang Aman
Dalam kegiatan menggerinda, ada beberapa kekuatan bahaya yang kita temui. Beberapa bahaya yang bisa kita kenali misalkan gr yang dibuat saat proses gerinda, perputaran batu gerinda yang bisa menggores kita, recikan api dan material hasil gerinda yang panas dapat mengakibatkan cedera bakar, rembes karena terserang cahaya, pecahnya batu gerinda, arus listrik yang kemungkinan ada kabel-kabel yang tidak terisolasi dengan prima dan getaran yang dibuat dan lain-lain. Bahaya-bahaya itu menjadi resiko yang besar bila kita tidak waspada dan sanggup menanggulanginya.
Beberapa resiko yang bisa kita peroleh seperti tersengat arus listrik, cedera sayat, masalah pendengaran, hand arm vibration syndrome, carpal tunnel syndrome, tremor pada tangan sampai mengakibatkan masalah pernafasan dan penyakit paru (pneumonia, bronkhitis, efusi pleura, edema paru). Bahkan juga di sejumlah video keselamatan kerja ada yang sampai wafat, karena batu gerinda yang pecah atau terlepas dan berkenaan mata, anggota badan atau kepala karyawan. Menjadi proses gerinda ini memanglah tidak sembarangan, prosesnya harus dilaksanakan oleh orang yang kapabel.
Beberapa kekeliruan yang biasanya dilaksanakan oleh operator pada pemakaian gerinda.
- Operator tidak kapabel dalam memakai mesin gerinda.
- Operator tidak pahami detail kecepatan (rpm) yang tertera dalam cakram / batu gerinda dengan detail kecepatan mesin (rpm) gerinda.
- Operator tidak lakukan peninjauan pada keadaan mesin gerinda.
- Arus listrik tidak diputus saat menukar batu gerinda atau sesudah lakukan tugas.
- Operator tidak memakai APD yang tepat.
- Lakukan gerinda di atas yang licin atau status yang tak tetap.
- Menggerinda dekat sama tempat yang gampang terbakar.
Pada umumnya ada banyak hal yang penting dilaksanakan supaya terbebas dari kekeliruan dalam pemakaian mesin gerinda.
- Yakinkan yang memakai mesin gerinda ialah orang yang kapabel untuk mengoperkanasikannya.
- Yakinkan anda sudah pahami bahaya dan resiko saat lakukan kegiatan dengan mesin gerinda.
- Bila bahaya-bahaya saat lakukan proses gerinda tidak bisa dihilangkan, gunakanlah APD yang tepat. Misalkan masker, safety glasess, face shield, ear socket dan “gloves” (Catatan di sejumlah keadaan untuk alat berputar-putar tidak direferensikan memakai sarung tangan, tetapi sekarang ini ada tehnologi baru yang proper untuk keadaan itu). Meskipun di sejumlah mesin gerinda sudah ada perlindungan cakram. Seharusnya masih tetap pakai APD yang lain.
- Pasang batu gerinda untuk ukuran yang diperlukan dengan memerhatikan batasan kecepatan maksimal/ maksimal operation speed (MOS) yang tercantum pada batu gerinda dan yakinkan MOS pada batu gerinda semakin besar dari kecepatan maksimal mesin yang hendak dipakai. Anda dapat saksikan kecepatan maksimal mesin pada body mesin.
- Yakinkan jika anda pahami dengan benar code detail batu gerinda. Dengan ketahui hal itu, kita bisa ketahui batu gerinda itu bisa dipakai untuk menggerinda atau menggunting material apa.
- Yakinkan jika benda kerja yang hendak dipotong atau digerinda dalam status permanen. Oleh karenanya, tidak disarankan menempatkan benda yang hendak digerinda pada permukaan yang licin. Ini mempunyai potensi mengakibatkan benda bisa terpental saat diberi penekanan oleh batu gerinda.
- Yakinkan jika arus listrik telah terputus saat menukar batu gerinda.
- Saat usai lakukan tugas. Yakinkan jika anda sudah mematikan mesin gerinda dengan memencet tombol off lebih dulu baru selanjutnya putuskan arus listriknya. Karena beberapa peristiwa yang tidak meng-offkan mesin gerindanya sesudah usai tugas, saat di hubungkan ke arus listrik langsung berpijar (untuk beberapa macam mesin gerinda).