Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Tenaga Kerja di Tempat Kerja
Keutamaan nutrisi yang cukup buat kesehatan pada umumnya dan produktivitas kerja perlu diperluas. Topik mengenai keutamaan gizi/nutrisi karyawan itu sudah memperoleh perhatian dari ILO (International Labour Organization). Organisasi itu sudah membuat beberapa artikel dan buku mengenai pemberian makanan pada karyawan. Tutorial itu cukup penting untuk negara berkembang yang mempunyai perusahaan dengan karyawan yang skema makannya kurang memiliki nutrisi. Tempat kerja sebagai lokasi yang rasional untuk lakukan intervensi kesehatan karena karyawan akan berada di tempat kerja dalam waktu lama. Menyediakan makanan bernutrisi pada karyawan, atau bahkan juga biaya makan, bisa tingkatkan kualitas hidup dan kerja dari beberapa karyawan. Karyawan kemudian dapat bawa kebiasaan makan di kantor yang sehat ke rumah mereka.
Kebutuhan Energi
Daftar Isi
Karyawan memerlukan energi untuk bekerja, energi yang cukup dapat membuat karyawan bisa lakukan kerjanya secara baik. Energi itu dikonsumsi sebagai makanan apabila tidak dipakai untuk bekerja maka disimpan dalam tubuh hingga tubuh semakin bertambah berat. Kekurangan makanan dari keperluan energi akan menyebabkan berkuranganya berat dan kerap mengakibatkan permasalahan pada tubuh manusia. Dalam persoalan itu, baik kegemukan dan kekurangan gizi bisa mengakibatkan minimnya kemampuan untuk bekerja dan melawan penyakit.
Kebutuhan energi dan kandungan energi di makanan diukur dalam kalori atau joules. Satu kalori sama dengan 4.187 joules, walau secara scientifik unit itu tidak betul-betul diperbandingkan. Komunitas kesehatan warga pilih memakai istilah joule atau kilojoule ada pula yang memakai kilocalorie atau kcal yang lebih akrab untuk banyak pembaca. Kebutuhan energi dari bermacam individu berbeda bergantung dari ukuran badan, umur dan tingkat rutinitas mental dan fisik. Rata-rata, lelaki dewasa pada usia kerja memerlukan 2.500 kcal dan wanita dewasa memerlukan 2.000 kcal.
Keperluan Makronutrisi
Makronutisi diartikan sebagai elemen makanan yang dihidangkan dalam diet dengan jumlah satu gr atau lebih. Makronutrisi terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, minyak dan air. makronutrisi terkadang dikatakan sebagai makanan penghasil energi.
Protein
Protein diperlukan untuk tumbuh dan mengendalikan otot, tulang, kulit, dan organ, dan untuk sintesis dari enzim, hormon, dan anti-bodi. Protein dibuat dari gabungan dari 20 asam amino. Antara 20 itu, 8 salah satunya sebagai asam amino “essential” dan harus didatangkan dalam skema makan. Protein dari hewan umumnya lengkap dan berkualitas tinggi yang artinya memiliki kandungan semua asam amino essential.
Lemak
Lemak, walau kerap dipandang kurang sehat tetapi diperlukan oleh tubuh dengan jumlah yang cukup. Lemak sediakan asam lemak essential yang tidak bisa dibuat oleh badan dan harus disiapkan dari makanan. Asam lemak itu sebagai bahan mentah yang menolong mengatur tekanan darah, penggumpalan darah, infeksi, dan peranan tubuh yang lain.
Karbohidrat
Karbohidrat sebagai sumber utama energi dari makanan. Fungsi utama mereka untuk menyiapkan energi untuk tubuh khususnya otak dan sistem syaraf. Karbohidrat dibuat dari gula, oligosaccharides, starches, dan serat, yang terbagi dalam karbon yang pada molekul air.
Kebutuhan Mikronutrisi
Mikronutrisi sebagai mineral dan vitamin essential untuk pertumbuhan dan metabolisme yang bagus. Vitamin sebagai senyawa organik yang diketemukan di tanaman dan hewan yang perlu untuk perkembangan dan kesehatan manusia. Ada banyak vitamin yang sudah dijumpai. Variasi pola makan bisa sediakan vitamin secara alami, tetapi suplemen direferensikan untuk pribadi yang kekurangan vitamin. Mineral sebagai senyawa anorganik essential untuk pertumbuhan dan kesehatan. Mineral penting yang diperlukan oleh tubuh diantaranya kalsium, fluoride, iodine, zat besi, sodium, dan zinc. Karyawan dewasa memerlukan zinc yang umumnya kurang didapatkan dari skema makan vegetarian dan zat besi. Zat besi merupakan sangat penting untuk membawa oksigen dalam sel darah merah. Penyakit anemia bisa serang karyawan yang kekurangan zat besi itu. Karyawan yang menderita anemia pasti alami permasalahan dalam bekerja seperti produktivitas yang menurun.
Berdasar kebutuhan dasar itu, karena itu perusahaan dapat sediakan makanan yang memiliki nutrisi. Karyawan yang diberi makanan yang memiliki nutrisi bisa membuat keproduktifan mereka jadi lebih baik. Karyawan akan berasa jika perusahaan memberi perhatian lebih lewat makanan itu hingga mereka cenderung akan bekerja lebih giat lagi. Perusahaan yang memberi pekerjanya keperluan yang mereka perlukan akan mendapatkan balasan berbentuk keproduktifan yang semakin tinggi.