Tangan, Pekerja Beresiko Terkena Hypothenar Hammer Syndrome (HHS)
Apa Anda sering menggunakan telapak tangan Anda untuk memukul, mendorong, atau memutar benda keras secara berulang-ulang? Bila ya, maka Anda bisa beresiko terserang Hypothenar Hammer Syndrome (HHS).
Canadian Center for Occupational Health and Safety (CCOHS) menerangkan, beragam kegiatan itu bisa merusak pembuluh darah tertentu pada tangan, khususnya arteri ulnaris. Arteri ulnaris ialah pembuluh arteri yang bawa darah kaya akan oksigen dari jantung ke tulang hasta ─ tulang lengan bawah yang berfungsi aktivitas tangan keseluruhannya seperti mengangkat, menggerakkan, memutar benda, dll. Kerusakan pada arteri ulnaris menyebabkan menyusutnya aliran darah ke jari-jari tangan, terutama jari kelingking, jari manis, dan jari tengah.
Pergerakan berulang-ulang secara terus-terusan dalam periode waktu lama bahkan satu kali aktivitas berarti menggunakan telapak tangan untuk menjalankan peralatan yang memunculkan getaran atau perlengkapan tangan dapat menyebabkan HHS.
Tanda-tanda HHS meliputi:
Daftar Isi
- Nyeri di pinggir telapak tangan dan jari manis
- Parestesia/kesemutan (sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa di jari)
- Jari berbeda warna jadi putih atau biru, kaku, dan nyeri
- Jari sensitif pada dingin
- Kesusahan menggenggam benda berat pada tangan atau penurunan kemampuan otot tangan.
Siapakah yang Berisiko?
Karyawan beresiko terserang HHS bila pada keadaan berikut ini:
- Saat memakai perkakas listrik (power tool) yang menyebabkan getaran pada telapak tangan.
- Saat memakai perkakas tangan (hand tool) yang dipegang kuat oleh telapak tangan.
- Saat lakukan pergerakan memukul, memutar, mengencangkan, mendorong, dll.
- Sindrom ini umumnya terjadi pada pria dengan umur rata-rata 40 tahun. Karyawan yang beresiko meliputi teknisi mobil, operator mesin bubut, karyawan konstruksi, karyawan tambang, karyawan logam, tukang daging, tukang roti, tukang kayu, dan tukang batu.
- Setiap karyawan yang setiap harinya menggunakan alat atau mesin yang bergetar berisiko.
Aktivitas dan Perlengkapan Beresiko Tinggi
Beragam kegiatan tugas yang menyebabkan trauma pada tangan berkali-kali atau satu peristiwa berarti dan mempunyai potensi menyebabkan HHS salah satunya:
- Membenturkan
- Mengetok
- Menekan
- Menghancurkan
- Meremas
- Mendorong
- Memutar
- Menyodok/menyekop
Sementara, perlengkapan atau perkakas yang berperan memunculkan HHS salah satunya alat atau mesin yang memunculkan getaran, bor listrik, mesin penggiling, gergaji listrik atau tangan, palu, kunci pas, tang, gunting, dan semua tipe alat pengepres.
Tangan Anda bukanlah Palu!
Jangan sampai memakai tangan Anda sebagai palu untuk memukul alat atau benda keras dan jangan pakai kemampuan terlalu berlebih untuk menggenggam peralatan, seperti kunci pas, tang, gunting, alat pengepres, dan lain-lain.
Pencegahan ialah Kunci
Tidak ada obat untuk HHS, jadi lebih bagus untuk menghindarinya saat menggunakan perlengkapan atau mesin pada tempat kerja. Berikut sejumlah referensi pencegahan yang bisa dilakukan pengusaha, supervisor, personel K3, dan karyawan untuk mencegah HHS, salah satunya:
- Kerjakan prosedur kerja aman yang telah dibuat oleh perusahaan untuk mengurangi resiko HHS.
- Pakai perlengkapan kerja yang pas untuk tiap tugas. Maksudnya supaya karyawan bekerja lebih efektif, cepat, dan mengurangi paparan pada tangan dan lengan.
- Kerjakan pemeriksaan dan perawatan pada perlengkapan kerja secara berkala. Ini ditujukan supaya fungsi perlengkapan masih tetap maksimal dan elemen peralatan pada keadaan baik.
- Yakinkan alat atau mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya. Karena, beberapa alat yang tumpul akan memunculkan getaran semakin kuat dibanding beberapa alat yang terbangun ketajamannya.
- Kerjakan istirahat 10 menit setiap jam selama memakai beberapa alat yang bergetar. Karyawan yang memakai beberapa alat yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk menghindar paparan getaran secara terus menerus.
- Lakukan pengecekan kesehatan pra kerja. Karyawan yang ditaruh pada tugas yang beresiko tinggi terserang HHS perlu lakukan pengecekan kesehatan pra kerja dan perlu dicheck oleh dokter yang pahami analisis dan penanganan pada HHS. Karyawan yang mempunyai kisah perputaran darah abnormal, Raynaud’s Syndrome, atau karyawan yang sempat mendapatkan tanda-tanda HHS benar-benar jangan bersentuhan dengan alat yang bergetar apa saja.
- Pakai sarung tangan dengan multi lapisan dan dengan bahan kenyal (karet, karet busa, plastik busa, wol) atau memakai sarung tangan anti getaran jika memungkinkannya.
- Jagalah tangan Anda masih tetap hangat dan kering. Jika tangan Anda basah atau dingin, selekasnya keringkan dan pakai sarung tangan. Pekerja yang terkena udara dingin umumnya lebih rawan terserang HHS.
- Jauhi menggenggam peralatan secara kuat. Makin kuat menggenggam, karena itu makin kuat getaran yang diteruskan ke jari-jari dan tangan. Jika memungkinkannya, selain menggenggam dengan ringan, karyawan dapat memegangnya dengan status tangan bervariasi.
- Untuk beberapa alat bergetar, pakai peralatan tidak lebih dari 2 jam (tergantung nilai pemercepatan getaran). Energi yang dipindah oleh satu getaran bergantung pada lama pemaparan. Untuk mengurangi terjadinya kemungkinan penyakit karena getaran pada karyawan, karena itu ILO tahun 1978 menyarankan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam.
Dan di Indonesia, ketentuan mengenai Nilai Ambang Batas (NAB) getaran untuk penjabaran lengan dan tangan tertera dalam Permenaker No.5 Tahun 2018 pada tambahan mengenai NAB batasan faktor fisika.
Pastikan Anda memperoleh training dan pahami mengenai bahaya HHS dan pengendaliannya.
Cermati penyebab dan tanda-tanda sindrom ini. Pencegahan harus fokus pada kenaikan praktek kerja aman dan jauhi pemakaian telapak tangan sebagai palu untuk memukul, mendorong, atau memutar benda keras. Saat bekerja, pakai sarung tangan yang pas untuk menghindar trauma berlebihan pada tumit tangan.
Mudah-mudahan berguna. Salam safety!