• Whatsapp: 0811-9471-437
  • Telp: 021-725-3111
Get A Quote
Dr.OSHA Safety Shoes
  • Home
  • Safety Shoes
    • Mid Cut
    • Low Cut
    • Boot
    • Women
    • Sporty
    • Exclusive S1 / S2
  • Tentang Kami
    • Find a Store
    • Certification
  • Hubungi Kami
    • Cara Pemesanan
Search
  • Home
  • Safety Shoes
    • Mid Cut
    • Low Cut
    • Boot
    • Women
    • Sporty
    • Exclusive S1 / S2
  • Tentang Kami
    • Find a Store
    • Certification
  • Hubungi Kami
    • Cara Pemesanan

Teori dan Konsep Hubungan Keselamatan Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan

admin2017-02-24T07:33:29+00:00
admin 0 Comments

Teori dan Konsep Hubungan Keselamatan Kerja dan Produktivitas Kerja KaryawanKeselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja (Simanjuntak, 2005 : 39).

Pengaruh Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Andri Saputra) keselamatan kerja sebagai suatu kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. keselamatan kerja merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.

keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

keselamatan kerja adalah rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai keselamatan kerja, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa keselamatan kerja adalah upaya dari suatu perusahaan untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut, serta upaya untuk mencegah bahaya yang dapat mengancam keselamatan karyawan saat bekerja.

Indikator Keselamatan Kerja

Indikator-indikator dari keselamatan kerja menurut Sedarmayanti (2009 :118) terdiri dari 3 (tiga) faktor, di antaranya:

1. Faktor lingkungan kerja.
2. Faktor manusia (karyawan) yang meliputi:

  • Faktor fisik dan mental: Kurang penglihatan atau pendengaran, otot lemah, reaksi mental lambat, lemah jantung atau organ lain, emosi dan syaraf tidak stabil, serta lemah badan.
  • Pengetahuan dan keterampilan: Kurang memperhatikan metode kerja yang aman dan baik, kebiasaan yang salah, dan kurang pengalaman.
  • Sikap: Kurang minat / perhatian, kurang teliti, malas, sombong, tidak peduli akan suatu akibat, dan hubungan yang kurang baik.

3. Faktor Alat dan mesin kerja yang meliputi:

  • Penerangan yang kurang.
  • Mesin yang tidak terjaga
  • Kerusakan teknis

Produktivitas Kerja Karyawan

Teori-teori yang membahas tentang produktivitas kerja sangatlah bervariasi, tetapi makna pokok dari produktivitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga kerja dalam menghasilkan sesuatu di dalam pekerjaannya, dimana keadaan tersebut dapat tercapai apabila tenaga kerja tersebut mendapat perhatian yang besar dari pimpinannya atas segala kebutuhannya.

Ada beberapa definisi mengenai produktifitas kerja, antara lain: eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, (3), 2014 : 3059-3069 3064 Menurut Kusriyanto (2000 : 2), produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Sedangkan menurut Hasibuan (2003 : 105), produktivitas kerja adalah perbandingan antara output dengan input, dimana output harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik.

Selanjutnya Tjutju Yuniarsih (2009 : 156) mengemukakan bahwa produktivitas kerja dapat diartikan sebagai hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. Dalam hal ini, semakin tinggi produksi yang dihasilkan dalam waktu yang semakin singkat, maka dapat dikatakan bahwa tingkat produktivitasnya mempunyai nilai yang tinggi, dan begitu pula sebaliknya.

Kemudian Nawawi (2009 : 157) mengemukakan bahwa produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber daya yang dipergunakan sebagai masukan (input). Berdasarkan definisi-definisi para ahli mengenai produktivitas kerja di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga kerja dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang tenaga kerja dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang tepat.

Indikator Produktivitas Kerja Karyawan

Untuk mengetahui produktivitas kerja dari setiap pekerja/pegawai, maka perlu dilakukan sebuah pengukuran produktivitas kerja. Menurut Henry Simamora (2004 : 612), indikator-indikator yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu.

1. Kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pegawai/pekerja dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau telah ditetapkan oleh lembaga/perusahaan.

2. Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh pegawai/pekerja, dalam hal ini merupakan suatu kemampuan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang telah ditetapkan oleh lembaga/perusahaan.

3. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas yang diselesaikan pada awal waktu yang telah ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output, serta mampu memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi pegawai/pekerja terhadap suatu aktivitas yang disediakan di awal waktu sampai menjadi output. Pengaruh Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Andri Saputra) 3065

Teori dan Konsep Hubungan Keselamatan Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sebuah perusahaan yang baik dan sehat adalah perusahaan yang selalu memperhatikan kondisi karyawannya, dalam hal ini keselamatan kerja karyawannya. Penerapan program keselamatan kerja yang optimal bagi karyawan secara langsung erat hubungannya dengan produktivitas kerja karyawan, karena penerapan program keselamatan kerja merupakan salah satu cara memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka.

Motivasi akan timbul dari diri karyawan untuk bekerja sebaik mungkin apabila mereka merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya tanpa ada resiko yang dapat mengancam keselamatan jiwanya, selain itu karyawan juga akan senang karena mereka merasa diperhatikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Akan tetapi sebaliknya, apabila program keselamatan kerja tidak dijalankan secara intensif dan optimal, maka dapat menurunkan produktivitas kerja karyawan, yaitu penurunan semangat dan gairah kerja karyawan akibat mereka merasa takut mengambil resiko untuk membahayakan jiwanya dan tentunya karena mereka merasa tidak diperhatikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Perihal mengenai uraian di atas semakin diperkuat oleh beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Sebagaimana disebutkan oleh Andriana Pusparini, Jusuf, dan Sugeng Budiono (2008 : 5), bahwa program keselamatan kerja salah satu tujuannya adalah melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas.

Kemudian, ditambahkan pula oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2007 : 162), bahwa dengan adanya program keselamatan kerja, maka akan meningkatkan kegairahan, produktivitas, dan partisipasi kerja dari tenaga kerja. Senada dengan yang disampaikan oleh Andriana Pusparini, Jusuf, Sugeng Budiono, dan Anwar Prabu Mangkunegara, ditegaskan pula oleh Sedarmayanti (2009 : 109-110) bahwa program keselamatan kerja akan meningkatkan produktivitas kerja dari tenaga kerja. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa program keselamatan kerja erat hubungannya terhadap harapan akan peningkatan produktivitas kerja, karena salah satu tujuan dari diadakannya program keselamatan kerja itu adalah demi tercapainya peningkatan produktivitas kerja.

Share this post

Facebook Twitter LinkedIn Google + Email

Author

admin

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Related Posts

27JulJuly 27, 2016

Penyebab Kecelakaan Kerja

Dunia usaha Indonesia saat ini sedang menghadapi perubahan besar dan cepat sebagai dampak globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia, sehingga... read more

22NovNovember 22, 2018

Penggunaan Alat Pelindung Diri Sebagai Upaya Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja

Setiap aktivitas yang melibatkan faktor manusia, mesin dan bahan yang melalui tahapan proses memiliki risiko bahaya dengan tingkatan risiko... read more

22JanJanuary 22, 2019

Bahaya di Area Kerja Tenaga Perawat dan Pencegahannya

Bahaya di area kerja tenaga perawat: Bahaya utama adalah penyakit menular, cedera otot dan tulang, gangguan tidur. 1.Penyakit menular Tenaga perawat kemungkinan... read more

18FebFebruary 18, 2019

Penanganan Kebakaran di Laboratorium

Di laboratorium sangat mungkin terjadi kebakaran. Kebakaran dilaboratorium dapat disebabkan oleh arus pendek, pemanasan zat yang mudah terbakar atau... read more

22AprApril 22, 2020

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pengertian sehat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan... read more

08MarMarch 8, 2019

Potensi Bahaya yang Mengakibatkan Risiko Langsung pada Keselamatan

Kategori ini berkaitan dengan masalah atau kejadian yang memiliki potensi menyebabkan cidera dengan segera. Cidera tersebut biasanya disebabkan oleh... read more

15JulJuly 15, 2016

Sejarah Sepatu Boots

Untuk mengulas sejarah sepatu boots, Baiknya kita flash back ke ke beberapa ratus tahun ke belakang. Saat ini sapatu... read more

11AprApril 11, 2017

Perencanaan K3 Pekerjaan Bidang Konstruksi

  Pekerjaan bidang konstruksi adalah merupakan hal yang kompleksitas dan begitu banyak melibatkan unsur ataupun pihak lain, terutama tenaga kerja,... read more

08NovNovember 8, 2018

Peraturan Keselamatan Kerja

PERATURAN KESELAMATAN KERJA UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA Per.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN... read more

22JanJanuary 22, 2019

Cara Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya di Labolatorium

Mengelompokkan bahan kimia berbahaya di dalam penyimpanannya mutlak diperlukan, sehingga tempat/ruangan yang ada dapat di manfaatkan sebaikbaiknya dan aman.... read more

About The Blog

Lorem ipsum dolor sit amet, conse elit porta. Vestibulum ante justo, volutpat quis porta diam.

Recent Posts

  • Tips Menjaga Keselamatan Kerja dan Produktivitas Saat Musim Hujan
  • Pentingnya Melakukan Investigasi Kecelakaan di Area Kerja
  • Memahami Tentang Safety Induction di Tempat Kerja

Recent Comments

  • A WordPress Commenter on An Interview with John Doe
  • A WordPress Commenter on An Interview with John Doe
  • A WordPress Commenter on An Interview with John Doe

Categories

  • Advices (92)
  • Business (2)
  • Design (2)
  • Industrial (3)
  • Informasi (61)
  • Laboratorium (1)
  • Tips (55)

OFFICE & FACTORY

Office
KMO Building Jl.Kyai Maja No.1 Jakarta Selatan Telp: 021-725-3111 WhatsApp: 0811-947-1437
Factory
Jl. Raya Karangan No. 7, Karanggan Gunung Putri, Bogor 16963 Indonesia Telp: 021-720-7855

USEFUL LINKS

  • Contact Us
  • About Us
  • Our Client
  • Certification
  • Cara Pemesanan
  • Privacy Policy
  • Sitemap

OPENING HOURS

  • Mon - Fri: 8:30 am to 5:00 pm
  • Saturday: Closed
  • Sunday: Closed

OSHA ASIA PT © 2021. All Rights Reserved.

WhatsApp us