TECHNICAL SPECIFICATION
Model 2000 Series, Rubber
SPESIFIKASI UMUM
Spesifikasi Dr.OSHA safety shoes ini meliputi technical spesifikasi material untuk upper dan sole rubber berikut konstruksinya. Material yang dipakai dalam memproduksi safety shoes harus memenuhi persyaratan standar safety shoe ISO EN 20345, ANSI Z91 atau SNI Standar.
REFERANSI STANDARD
Standar yang dipakai sebagai referansi dalam spesifikasi adalah:
SNI – Standar National Indonesia
ISO EN20345 – ISO Europaische Norm 20345
ANSI Z91– American Naitonal Standard Institute Z 41
MATERIAL
Material yang dipakai untuk produksi DrOSHA safety shoes adalah:
- KULIT
Tebal : Minimum 2.0 – 2.2 mm
Minimum Kekuatan Tahan Robek (Tear Strength): Minimum 120 N
Minimum Kekuatan Tahan Tarik (Tensile Strength): 15 N/mm2
Elongasi pada saat patah (Elongation at break) : 250% Minimum - TOE CAP
Toe Cap harus terbuat dari baja dan anti-karat (corrosion resistance). Karat hanya dapat terjadi per titik seluas maximum 2.5 mm2 dan tidak melebih 5 titik.
Minimum Kekuatan Tahan Benturan (Impact Strength): 200 Joules
Minimum Kekuatan Beban Tekan (Compressive Strength): 15.000 N - MIDSOLE PLATE
Midsole Plate terbuat dari Baja Stainless dan mempunyai kekuatan menahan beban penetrasi dari logam tajam atau paku minimum 1100 N. - KONSTRUKSI SAFETY SHOES
Assembling Upper dengan Insole Board harus mempergunakan Strobel Stitching. Untuk meningkatkan keselamatan kaki dan menghindar ketusuk paku apabila rubber sole patah pada waktu kecelakaan, assembling Upper dengan Insole Board dilarang mempergunakn paku.Konstruksi DrOSHA safety shoes harus sesuai dengan persyaratan ISO EN 20345, atau ANSI Z 41 dengan koponen utama:RUBBER OUTSOLE
Rubber Outsole harus ada Steel Toe Cap dibagian toe kaki dan ada Sidewall untuk memproteksi seluruh perimeter kaki. Tinggi Sidewal minimum 2,5 cm dibagian depan dan 4,0 cm dibagain heel. Rubber Sole harus dikonstruksi dengan Direct Vulkanisir langsung ke Upper secara integral dan menyatu sehingga tidak bias lepas antara sole dan upper. Bond strength antara upper dan rubber sole harus minimum 3,0 N/mm.Untuk menghindarkan lepas antara upper dan rubber sole, tidak dibolehkan dengan mempergunakan konstruksi cementing (lem). - Rubber Outsole harus mempunyai kekuatan menahan:
4.1.1 Beban : Benturan (Impact Strength) 200 Joules dann Beban Tekan (Compressive Strength)15.000 N
4.1.2 Panas : 300 °C
4.1.3 Bahan Kimia: Alkali, Acid dan bahan larut kimia lainnya
4.1.4 Oli: Sole tidak berubah volume
4.1.5 Slip (Koefisien Gesek > 0,4)
4.1.6 Paku: 1100 N
4.1.7 Statik Listrik: Minimum 100 KΩ, Maximum 1000 MΩUPPERUpper harus dikonstruksi dengan mempergunakan kulit dengan spesifikasi tersebut di section 3.1 dan dijahit dengan double stitching.4.1.1 Benang : Benang heavy duty.
4.1.2 Metal D Ring: Metal fasterner anti karat dan korosi.
4.1.3 Lining: Non-woven, anti-fungus dan dapat menyerap udara.
4.1.2 Collar: Bantal DeluxTONGUE
Tongue harus dijahit secara integral dengan upper sehingga abu atau cairan lainnya tidak masuk ke dalam upper. Tongue harus mempunyai kekuatan tahan robek (Tear Strength) minimum 36 N.INSOLE BOARD
Insole board harus mempunyai ketebalan minimum 1.5 mm dan dapat menyerap air tidak kurang dari 35% (m/m).
Sebagian klasifikasi ini untuk mempermudah pemakai memastikan sepatu yang pas dengan lingkungan pekerjaanya. Di sini di ambil dari standard EN ISO20345: 2004/A1 : 2007, Karena SNI untuk kelas sepatu safety belum ada.
KELAS S1 (A + FO + E)
Semuanya sepatu dari type S1 memenuhi feature basic untuk sepatu keselamatan:
- Ketinggian kain atas
- Pelindung di ujung Sepatu (dengan panjang minimal dan lebar)
- Kain atas dengan kulit atau setara dengan bahan sintetis
- Mempunyai lapisan kain atas dapat di buka pada sepatu rendah
dengan penambahan mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
- Zona tertutup pada tumit
- Feature antistatis
- Penyerapan energi dibagian tumit
- Sol sepatu tahan pada hidrokarbon
KELAS S1P (A + FO + E + P)
Sepatu Keselamatan type S1P tidak mempunyai kelas keselamatan dengan cara sendiri, namun karena sering dipakai, type sepatu ini di sebutkan dengan cara terpisah. Sepatu keselamatan ini semuanya didasarkan pada kelas keselamatan S1 dengan sol anti-perforasi sebagai feature penambahan. Ini berarti kalau sepatu keselamatan S1P mempunyai feature seperti berikut:
- Semuanya feature basic untuk sepatu safety
- Semuanya feature penambahan dalam keselamatan kelas S1 (A + FO + E)
KELAS S2 (A + FO + E + WRU)
Sepatu Keselamatan type S2 mempunyai feature yang sama dengan sepatu dalam keselamatan kelas S1 dengan menambahkan kwalitas ekstra:
- resistensi berbahan atas pada penetrasi oleh benda-benda asing serta penyerapan air.
Ini berarti kalau sepatu S2 mempunyai feature seperti berikut:
- Semuanya feature basic untuk sepatu safety
- Semuanya feature penambahan dalam keselamatan kelas S1 (A + FO + E)
- Feature penambahan WRU
KELAS S3 (A + FO + E + WRU + P)
Sepatu Keselamatan type S3 mempunyai feature yang sama juga dengan sepatu dalam keselamatan kelas S2 dengan menambahkan kwalitas ekstra:
- Anti-perforasi tunggal
Ini berati kalau sepatu S3 mempunyai feature seperti berikut:
- Semua feature basic untuk sepatu safety
- Semua feature penambahan dalam keselamatan kelas S2 (A + FO + E + WRU)
- Feature penambahan P Anti-perforasi
Simbol dan Keterangannya
P : Anti-perforasi tunggal
E : penyerapan daya dibagian tumit
C : alas kaki konduktif
A : feature Antistatis
I : terisolasi pada listrik
AN : perlindungan pergelangan kaki ekstra
FO : Sole mempunyai ketahanan pada hidrokarbon
HI : sol pelindung panas
CI : sol pelindung dingin
WRU : Bahan Atas tahan pada penetrasi oleh benda-benda asing serta penyerapan air
HRO : Sol tahan pada panas sepanjang kontak
ORO : anti hidrokarbon
SRO : Anti slip
WR : dengan penambahan sol Waterproof pada sepatu
M : Perlindungan ekstra untuk kaki sisi tengah
CR : kain atas tahan potongan